◆◆◆
Menggunakan tali dari tasnya, dia
menarik Ted yang tidak sadarkan diri keluar dari lubang. Hal berikutnya
adalah dia melemparkan pistol setrum yang menyetrum Ted di lubang dan
menutupinya dengan tanah. Dengan begitu Gaster dan yang lainnya bisa
mengurus penghancuran barang bukti nantinya.
“… Ahh, aku hampir lupa.” Jin menyeret Ted tidak jauh dan
kemudian menyelipkan secarik kertas ke dalam jaketnya.
Di dalamnya, dia menjelaskan
bukti pelanggaran yang Ted sendiri telah ceritakan padanya.
Jika aku menyertakan alamat pada
cek dan jumlah tagihan, aku mungkin bisa memulihkan setidaknya biaya kerugian. Mempertimbangkan
pendapatan ayahnya, itu seharusnya bukan menjadi masalah besar.
Tentu saja, karena Ted tidak akan
memiliki ingatan tentang Akademi sekarang, kemungkinan besar dia tidak akan
bisa mendapatkan uangnya. Tapi itu tidak masalah. Aku di sini bukan
untuk menghasilkan uang.
Mungkin karena pengaruh Kepala
Sekolah, tapi angka “95” tiba-tiba muncul di benak Jin.
Mungkin itu adalah jumlah yang
diambil Ted dari siswa lain dan pada akhirnya ditambahkan. Ini bukan angka
yang awalnya aku pikirkan, tapi setidaknya aku bisa menghargainya.
Sisa perjalanan berjalan lancar, tanpa
menghadapi musuh, dan Jin mencapai tujuannya dengan tiga menit tersisa.
Saat aku melihat Emma, yang sedang berlari ke
arahku sambil menangis, aku menyadari bahwa ada mata yang menatapku dari segala
arah.
“Hei, orang itu…”
“Apa-apaan itu, dia
selamat.”
“Bukankah Ted itu atau siapa namanya, tampak lebih kuat dariku.”
« Reaksi dari para siswa kurang lebih dari yang ku harapkan.
»
Butuh banyak masalah untuk
membuat hubungan dengan Ted menonjol untuk semua orang. Sebagai tambahan
Jin, meningkatkan jumlah poin minimum yang dia butuhkan dan reputasi sebagai “seseorang yang tak seharusnya kau ganggu”.
Ketika waktu yang tersisa
mencapai nol, instruktur akhirnya berbicara.
“Dengan ini, waktunya telah berakhir. 18 orang… ada banyak orang
yang tersisa.”
Saat para siswa mengerutkan
kening karena kurangnya ucapan selamat, pikiran Jin dengan cepat beralih ke
yang berikutnya.
« Aku satu-satunya orang dalam sejarah yang telah memasuki Akademi Pelatihan
Nasional Heiberg untuk Orang-orang Berbakat Spesial sebagai manusia biasa.
»
« Di sini aku yang terlemah. Aku yakin akan hal itu. Untuk
mencapai tujuanku, aku tidak akan membiarkan diriku membuat satu kesalahan pun. »
......... Ahh, benar-benar permainan yang menarik.
Dengan senyum kemenangan di
wajahnya, Jin meenatap pemandangan di depannya.